Selasa, September 18, 2007

Konsep Agamis yang Mendukung Melakukan Evaluasi/ Penilaian Pembelajaran

Ketika kita ingin melakukan suatu perbuatan, maka hendaknya perbuatan kita berpedoman kepada Al-Qur’an dan Al-hadits. Begitu pula ketika seorang guru jika ingin melakukan suatu evaluasi/penilaian terhadap proses pembelajaran, maka hendaknya harus :


  1. Bertanggung Jawab

Seseorang yang melaksanakan kewajiban yang dibebankan terhadap dirinya dengan sebaik-baiknya dan besedia menanggung segala akibatnya disebut orang yang bertanggung jawab. Begitupun dalam dunia pendidikan, jika seorang guru ingin melakukan evaluasi / penilaian terhadapa hasil pembelajaran, maka guru tersebut harus bertanggung jawab terhadap penilaian yang telah dibuatnya tersebut.

Allah SWT berfirman dalam surat AL-Qashash ayat 77 yang Artinya :

‘’carilah dengan Apa yang telah diberikan Allah kepadamu untuk kesejahteraan kampung akhirat dan janganlah melupakan nasibmu di dunia’’

Ayat ke dua Surat Al-Baqarah ayat 195, yang artinya :

‘’Janganlah kamu jatuhkan dirimu sendiri kepada kebinasaan’’

Dari kedua ayat tersebut dapat dipahami bahwa setiap individu manusia (muslim dan muslimat)dibebeni tanggung jawab oleh Allah SWT agar melaksanakan kewajiban-kewajiban dengan sebaik-baiknya sehingga hidupnya memperoleh kebahagiaan dan terhindar dari bencana, baik di dunia maupun di akhirat.


  1. Jujur

Untuk melakukan penilaian, maka hendaknya guru melihat pada kenyataannya,apabila pada kenyataannya siswa tersebut pintar, maka layak memperoleh nilai yang bagus’’

Allah SWT berfirman dalam surat At Taubah ayat119 yang artinya :

‘’Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar’’

Allah berfirman dalam surat Al Ahzab ayat 70-71:

Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan katakanlah perkataan-perkataan yang benar, niscaya Allah akan memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni dosa-dosamu dan barangsiapa menaati Allah dan RasulNya maka sesungguhnya ia mendapat kemenangan yang besar’’


  1. Adil

Adil berarti tidak berat sebelah, jujur, tidak berpihak, atau proporsional’’ keadilan berarti keiklasan, keluhuran yang tidak berat sebelah. Dalam melakukan penilaian / evaluasi maka hendaknya guru tidak memihak, atau pilih kasih kepada siswa yang disayanginya saja.

Allah SWT berfirman dalam surat An-nahl ayat 90 :

‘’Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan.


An-Nisa ayat 105 yang artinya :

Sesungguhnya kami telah menurunkan kitab kepadamu denagn membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepada kamu dan janganlah kamu menjai penantang orang-orang yang tidak bersalah untuk membela orang-orang yang khianat’’

Kemudian dalam surat An-nisa ayat 135 yang artinya :

Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang-orang yang bena-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tau kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan kata-kata atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah maha mengetaui segala apa yang kamu kerjakan’’


  1. Musyawarah

Ketika ingin memberikan penilaian terhadap nilai seorang siswa, hendaknya seorang guru melakukan musyawarah dengan guru-guru lain, apakah murid ini pantas diberikan nilai yang bagus atau tidak.

Allah SWT berfirman dalam surat As syuura ayat : 38 yang artinya :

‘’Dan bagi orang-orang yang menerima atau mematuhi seruan tuhannya dan mendirikan sholat, sedang urusan mereka diputuskan dengan musyawarah antara mereka, dan mereka menafkahkan sebagian dari rizki yang Kami berikan kepada mereka’’