Selasa, Oktober 23, 2007

RESENSI BUKU EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN

RESENSI BUKU
DASAR-DASAR EVALUASI PENDIDIKAN
Penerbit: Bumi Aksara, Jakarta,2005,308 pp.

Buku ini merupakan buku panduan yang dihadirkan untuk membantu para guru atau calon guru dalam proses belajar mengajar dan untuk mengukur apakah kegiatan belajar mengajar tersebut efektif dan efisien.
Dalam buku ini terdiri dari 19 Bab yang memperjelas dan memperdalam mengenai masalah evaluasi pendidikan, antara lain :
Bab I: Pengertian evaluasi, pentingnya mengadakan evauasi, tujuan, fungsi dan cirri-ciri penilaian dalam pendidikan (p.1-18)
Bab II: Subjek dan sasaran evaluasi (p.19-23)
Bab III: prinsip dan alat evaluasi (p.24-51)
Bab IV: Pengertian tes , persyaratan tes dan cirri-ciri tes yang baik (P.52-63)
Bab V: Macam-macam validitas, cara mengetahui validitas alat ukur, validitas butir soal, Tes standar sebagai kriterium dalam menentukan validitas, dan validitas factor(P.64-85)
Bab VI: Arti reabilitas bagi sebuah tes, cara-cara mencari besarnya reabilitas(p.86-113)
Bab VII: Arti dan letak taksonomi dalam pendidikan, Taksonomi Bloom (p.114-128)
Bab VIII: Macam-macam tujuan pendidikan,, merumuskan tujuan instruksional, langkah-langkah dalam merumuskan tujuan instrusional khusus, tingkah laku akhir, kata-kata operasional, dan kondisi demonstrasi (p.129-143)
Bab IX: Pengertian tes standar, tes prestasi standar, perbandingan antara tas standar dengan tes buatan guru, kegunaan tes standar, kegunaan tes buatan guru, kelengkapan tes standar(p.144-150)
Bab X : Fungsi tes, langkah-langkah dalam penyusuanan tes(P. 151-161)
Bab XI: Bentuk-bentuk Tes, macam-macam tes objektif, pengukuran ranah afektif, pengukuran ranah afektif.(p.162-184)
Bab XII:Fungsi table spesifikasi, langkah-langkah pembuatan, tindak lanjut sesudah penyusunan table spesifikasi(p. 185-203)
Bab XIII:Menilai tes yang dibuat sendiri, Analisis butir soal(p.204-222)
Bab XIV:Menskor, perbedaan antara skor dan nilai, Norm referenced dan criterion-referenced.(p.223-240)
Bab XV: Beberapa skala penilaian, distribusi nilai, standar nilai.P.241-258)
BabXVI:Pengertian kedudukan siswa dalam kelompok dan cara-cara menentukannya.(p.259-273)
Bab XVII: Fungsi nilai akhir,factor-faktor yang turut diperhitungkan dalam penilaian, cara menentukan nilai akhir.(p.274-280)
Bab XVIII:Pentingnya laporan, macam dan cara membuat laporan.(P.281-289)
Bab XIX:Pengertian evaluasi program, alas an pentingnya dilakukan evaluasi program, objek dan sasaran evaluasi program, Cara melaksanakan evaluasi program.(p.290-306).
Halaman terakhir dalam buku ini adalah daftar kepustakaan yang memuat sumber-sumber/referensi dari buku ini.
Buku ini diterbitkan oleh Bumi Aksara pada bulan Januari 2005 setelah cetakan ke 11, di Jakarta, tebal buku ini adalah 1,4cm, dengan 19 bab yang terdiri dari 308 halaman. Pengarang dari buku ini adalah Prof.Dr. Suharsimi Arikunto.pengalaman beliau adalah sebagai : Anggota Penyusunan kurikulum sekolah pembangunan, Anggota Tim penilai nasional PSPB,Anggota Tim penulis modul dan anggota validasi proyek PAMONG,Anggota tim Evaluasi REPELITA III dibidang pendidikan, Anggota Tim validasi teman sejawat,Anggota penyusun kurikulum IKIP Yogyakarta.
Tujuan pengarang menulis buku ini adalah untuk membantu memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada calon guru maupun guru yang sudah bertugas agar ada pegangan dalam bekerja.
Jenis buku evaluasi pendidikan ini adalah tergolong jenis buku ilmu pengetahuan dimana didalamnya terdapat ilmu yang harus dipelajari oleh guru dan calon guru.
Keunggulan /segi-segi yang menarik dari buku ini antara lain:
Ø Mengenai organisasi Buku. Dalam Buku ini terdapat keterkaitan antara satu bab dengan bab lain secara sistematis.
Ø Buku ini dilengkapi pada setiap akhir bab, penulis memberikan beberapa buah pertanyaan untuk evaluasi,tentunya hal ini akan menjadi masukan bagi pembaca. Hal ini jarang ditemukan pada buku-buku evaluasi pendidikan lain.
Ø Bahasa yang digunakan dalam buku ini mudah dimengerti, karena menggunakan bahasa yang cukup jelas dan teratur, tidak berbelit-belit sehingga memudahkan pembaca dalam memahami isi buku.
Ø Mengenai teknik penulisan dan percetakan buku ini cukup bagus, covernya menarik, kebersihan halamannya bagus, namun ada konsep-konsep yang perlu dipertegas dan dikembangkan lagi, sebagai contoh adalah konsep validitas dan reabilitas, seharusnya ditambah hal-hal lain untuk menyesuaikan dengan perkembangan dan praktek pendidikan yang berlaku akhir-akhir ini.
Ø Dalam buku ini juga dicantumkan kritikan-kritikan ,kekurangan-kekuranagan serta masukan dari berbagai pihak, dari cetakan-cetakan sebelumnya dari cetakan pertama sampai cetakan ke 11, sehingga penulis terus melakukan perbaikan dari cetakan ke cetakan selanjutnya. Hal ini jarang ditemukan dalam buku-buku lain.

Buku ini memang patut dibaca oleh calon guru dan guru mengingat didalamnya terdapat hal-hal yang penting bagi calon guru dan guru dalam mengevaluasi hasil belajar-mengajar,sehingga buku ini dijadikan pedoman untuk mengevaluasi.

Selasa, Oktober 02, 2007

Tugas ke Empat : Jenis-jenis Validitas

Validitas atau kesahihan menunjukan pada kemampuan suatu instrumen (alat pengukur) mengukur apa yang harus diukur (…. a valid measure if it succesfully measure the phenomenon), seseorang yang ingin mengukur tinggi harus memakai meteran, mengukur berat dengan timbangan, meteran, timbangan merupakan alat ukur yang valid dalah kasus tersebut. Dalam suatu penelitian yang melibatkan variabel/konsep yang tidak bisa diukur secara langsung, maslah validitas menjadi tidak sederhana, di dalamnya juga menyangkut penjabaran konsep dari tingkat teoritis sampai tingkat empiris (indikator), namun bagaimanapun tidak sederhananya suatu instrumen penelitian harus valid agar hasilnya dapat dipercaya.
Mengingat pentingnya masalah validitas. Maka tidak mengherankan apabila Para Pakar telah banyak berupaya untuk mengkaji masalah validitas serta membagi validitas ke dalam beberapa jenis, terdapat perbedaan pengelompokan jenis-jenis validitas, Elazar Pedhazur menyatakan bahwa validitas yang umum dipakai tripartite classification yakni Content, Criterion dan Construct, sementara Kenneth Bailey mengelompokan tiga jenis utama validitas yaitu : Face validity, Criterion Validity, dan construct validity, dengan catatan face validity cenderung dianggap sama dengan content validity. Berikut ini akan dikemukakan beberapa jenis validitas yaitu :
Validitas Rupa (Face validity). Adalah validitas yang menunjukan apakah alat pengukur/instrumen penelitian dari segi rupanya nampak mengukur apa yang ingin diukur, validitas ini lebih mengacu pada bentuk dan penampilan instrumen. Menurut Djamaludin Ancok validitas rupa amat penting dalam pengukuran kemampuan individu seperti pengukuran kejujuran, kecerdasan, bakat dan keterampilan.
Validitas isi (Content Validity). Valditas isi berkaitan dengan kemampuan suatu instrumen mengukur isi (konsep) yang harus diukur. Ini berarti bahwa suatu alat ukur mampu mengungkap isi suatu konsep atau variabel yang hendak diukur. Misalnya test bidang studi IPS, harus mampu mengungkap isi bidang studi tersebut, pengukuran motivasi harus mampu mengukur seluruh aspek yang berkaitan dengan konsep motivasi, dan demikian juga untuk hal-hal lainnya. Menurut Kenneth Hopkin penentuan validitas isi terutama berkaitan dengan proses analisis logis, dengan dasar ini Dia berpendapat bahwa validitas isi berbeda dengan validitas rupa yang kurang menggunakan analisis logis yang sistematis, lebih lanjut dia menyatakan bahwa sebuah instrumen yang punya validitas isi biasanya juga mempunyai validitas rupa, sedang keadaan sebaliknya belum tentu benar.
Validitas kriteria (Criterion validity). Adalah validasi suatu instrumen dengan membandingkannya dengan instrumen-pengukuran lainnya yang sudah valid dan reliabel dengan cara mengkorelasikannya, bila korelasinya signifikan maka instrumen tersebut mempunyai validitas kriteria. Terdapat dua bentuk Validitas kriteria yaitu : Validitas konkuren (Concurrent validity), Validitas ramalan (Predictive validity). Validitas konkuren adalah kemampuan suatu instrumen pengukuran untuk mengukur gejala tertentu pada saat sekarang kemudian dibandingkan dengan instrumen pengukuran lain untuk konstruk yang sama. Validitas ramalan adalah kemampuan suatu instrumen pengukuran memprediksi secara tepat dengan apa yang akan terjadi di masa datang. Contohnya apakah test masuk sekolah mempunyai validitas ramalan atau tidak ditentukan oleh kenyataan apakah terdapat korelasi yang signifikan antara hasil test masuk dengan prestasi belajar sesudah menjadi siswa, bila ada, berarti test tersebut mempunyai validitas ramalan.
Validitas konstruk (Construct Validity). Konstruk adalah kerangka dari suatu konsep, validitas konstruk adalah validitas yang berkaitan dengan kesanggupan suatu alat ukur dalam mengukur pengertian suatu konsep yang diukurnya. Menurut Jack R. Fraenkel validasi konstruk (penentuan validitas konstruk) merupakan yang terluas cakupannya dibanding dengan validasi lainnya, karena melibatkan banyak prosedur termasuk validasi isi dan validasi kriteria.